Corona VS Wibu

Pandemi Corona merupakan salah satu pandemi yang cukup berbahaya karena persebarannya yang cepat hingga banyak negara yang terpaksa harus melakukan lockdown guna memutus mata rantai persebaran Corona atau juga disebut COVID-19. Dengan adanya sistem lockdown ini, mengharuskan kita untuk tetap berada dirumah. Segala kegiatan yang dilakukan dirumah saja mulai dari anak sekolah hingga pekerja kantoran pun melakukan pekerjaan dirumah / work from home (WFH). Namun untuk perusahaan masih ada beberapa yang dapat beroperasional, namun juga dilakukan WFH secara bergiliran kepada pekerjanya.

Sebenarnya yang namanya WFH melakukan pekerjaan dirumah, tapi banyak juga yang merasa atau juga menganggap WFH seperti libur karena memang melakukan pekerjaan dirumah juga dapat terbilang susah karena tidak ada atau kurangnya fasilitas untuk kita melakukan pekerjaan. Alhasil, kegiatan dirumah saja menjadi gabut dan membosankan.

Mungkin itu sedikit intermezzo terkait dirumah saja. Dan sekarang yang mau gw bahas adalah nge-compare dampak dari Corona yang harus melakukan kegiatan dirumah dengan seorang Wibu. Untuk penjelasan Wibu, bisa dibaca pada Wibu vs Otaku

Kesamaan dirumah saja dengan Wibu

Apa hubungannya sih dampak Corona dengan Wibu? Disini akan gw bahas kesamaan Wibu dengan kegiatan dirumah saja.

1. NEET (Not Employement, Education or Training)

Picture by Google

NEET atau bisa di simpelkan pengangguran (walapun dalam hal ini belum tentu seorang pengangguran) dan untuk penyebutan istilah di Jepang ada yang namanya Hikkikomori (bisa di baca di Istilah NEET-Hikkikomori). Dalam hal ini, umumnya NEET cenderung bermalas-malasan, walaupun tidak juga semua bermalas-malasan. Tapi kenapa bisa sama dengan Wibu? Karena NEET merupakan sifat yang dimiliki oleh beberapa Wibu yang mana selalu berada di dalam rumah mengurung diri.

2. Social Distancing

Picture by Google

Social distancing atau menjaga jarak hubungan. Hal ini juga merupakan salah satu yang dimiliki oleh sebagian Wibu. Karena beberapa Wibu mempunyai sifat ansos yaitu sulit dalam bersosialisasi tak heran kalau mereka lebih mengrung diri didalam rumah. Walaupun sulit bersosialisasi secara langsung, beberapa dari mereka dapat bersosisalisasi yaitu seperti halnya social distancing tanpa bertemu secara fisik secara langsung yaitu dengan melakukan komunikasi secara daring.

Gw rasa kedua hal tersebut yang gw rasa sama dimiliki dari dampak pandemi corona dan wibu. Keduanya sama-sama berdiam diri didalam rumah. Jadi buat sobat-sobat yang belum pernah merasakan berdiam diri didalam rumah, sekarang bisa merasakan seperti apa rasanya.

"STAY AT HOME"